Lilis Rahayu

  Kata gambaru atau biasanya diucapkan gambatte kudasai adalah suatu falsafah hidup masyarakat jepang. Gambaru atau Gambatte Kudasai yang mempuyai makna sebagai semangat berjuang hingga titik penghabisan. Semangat ini digunakan sebagai dasar untuk setiap orang dalam berlatih untuk berani menghadapi tantangan, karena sebenarnya dalam kehidupan senantiasa masalah akan selalu ada dan kita tidak selalu mendapat kemudahan untuk mengatasinya. Semangat ini mengajak untuk melatih kesadaran pada setiap orang untuk siap menghadapi tantangan dan kesulitan sehingga semangat untuk terus berlatih kemampuan diri, berjuang sekuat tenaga guna mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. Seperti keadaan dunia dua tahun terakhir ini, saat sebuah virus epidermic melululantakkan hampir seluruh dunia. Mematikan prekonomian, memaksa banyak orang untuk menjaga jarak menghindari kerumunan dan membuat banyak orang hidup dalam banyang-bayang kematian. Tantangan berat bagi kita yang harus melewati era pandem...

Menjadi seorang Guru adalah kesempatan yang paling berharga dalam hidup saya, sekaligus sebuah tantangan untuk turut berkontribusi terhadap perkembangan siswa khususnya siswa yang sudah menginjak usia remaja (SMK)....  Disini saya akan berbagi kisah saya selama 3 tahun mengajar di Sekolah Swasta yang bertempat di kota Pahlawan tercinta yakni Kota Surabaya... Pengalaman mengajar selama 3 tahun sangatlah hal yang menurut saya sangat terbilang istimewa yaa dengan berbagai kriteria siswa yang berbeda. Sebagai seorang Guru, untuk mengetahui karakter siswa merupakan hal yang paling penting misalkan dari 46 siswa mereka memiliki karakter dan pemahaman dengan tingkat yang berbeda beda.. kita sebagai seorang pengajar tidak boleh ngejudge bahwa siswa itu tidak pandai hanya saja siswa terkadang membutuhkan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan siswa bukan hanya itu, siswa jugaperlu perhatian. Bahkan saya juga sering sekali menemukan siswa dengan mencari perhatian sulit diatur ...

Dalam setiap saat pengambilan keputusan, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah hal yang benar, hal terbaik berikutnya adalah hal yang salah dan hal terburuk yang dapat kita lakukan adalah tidak melakukan apa-apa. Hidup memang penuh dengan pilihan namun pilihan mana yang akan kita pilih adalah sesuatu yang akan menentukan masa depan kita begitu pun dengan pendidikan. Pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan masa depan namun bagaimana jika untuk menempuh pendidikan faktor ekonomi menghancurkan harapan sebagian mimpi anak di sudut kota. Kita tidak bisa memilih dilahirkan dalam keluarga yang berkecukupan dan berlimang tahta namun setidaknya kita dapat memilih untuk mati dalam keadaan yang terbatas atau tanpa keterbatasan sehingga bukan salah kita saat ini berada dalam keluarga yang serba kekurangan di tengah kehidupan kota metropolitan. Pemerataan ekonomi di negara kita tercinta bagaikan fatamorgana utopia di tengah gurun gersang tak berujung jika kedaulatan produ...

Cerita Cintaku entah dibilang menjengkelkan atau bahagia :D langsung sajalah cerita hubungan jarak jauh bisa disebut LDR (mbohopoartine) Sebut saja aku dan inisial (D) . Dimulai dari awal perkenalan entah kenapa kita bisa kenal ( berangkat sekolah seringkali lewat depan rumahnya ) (, dilanjutkan dengan kencan pertama lebur dalam kebahagian tapi jarak jauh memisahkan hingga akhirnya kejujuran menghasilkan kepercayaan .    Memutuskan untuk tetap berpasangan saat mata tak saling melihat adalah hal yang luar biasa. Meski untuk itu seseorang harus siap  Lelah Diterpa Rindu .   Meski untuk menjalaninya seseorang perlu sekuat tenaga meredam cemburu. Cemburu pada keramaian, saat melihat sepasang manusia lainnya saling menggenggam tangan, ia hanya menggenggam angin.  Saat hujan sepasang manusia berpayung berduaan, aku berpayung dengan siapa ?. Saat Sabtu malam tiba, semua orang keluar merenda kasih, aku hanya jadi penunggu rumah kos, menatap layar laptop sam...

NAMA   : LILIS RAHAYU NIM       : 14080314073 KELAS  : PAP 14 A 3 PROFIL ORANG SUKSES KARENA WIRAUSAHA Source :  harrysutanto.com 1. Meity Amelia      berawal dari hoby meity Amelia sukses sebagai pengusaha bakery Meity Amelia lahir di kota kecil di Gorontalo, 50 tahun lalu. Waktu itu daerahnya sepi dan tidak banyak orang yang menjual makanan. Setiap sore, Sang Mama selalu membut kue-kue untuk kedua anaknya. Awalnya ia hanya bisa melihat dan membantu mengambilkan alat atau bahannya saja. Tapi lama-kelamaan, ia ikut mengaduk adonan, mencetak dan membakar atau menggorengnya.      Karena seringnya membantu, sejak masuk sekolah dasar (SD), ia sudah bisa membuat puding dan roti goreng sendiri. “Rasanya puas bisa membuat roti goreng sendiri dan dinikmati sendiri,” jelas Meity. Jadi ketika teman-teman sebayanya senang bermain-main di luar rumah, ia berada di dapur membantu mamanya memasak ata...